Senin, 02 Agustus 2010

Telkom Dirikan Broadband Village di Perbatasan


JAKARTA - Telkom mendirikan Sebatik Broadand Village di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur.

Kehadiran Sebatik Broadband Village (SBV) di pulau yang berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sabah, Malaysia tersebut selain untuk memberikan kemudahan akses telekomunikasi kepada masyarakat juga dalam rangka menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Sebatik Broadband Village merupakan sebuah konsep rancangan pengembangan area berbasis TIME (Telecommunication, Information, Multimedia dan Edutainment, sebagai bentuk kegiatan Corporate Sosial Responsibilty Telkom yang melibatkan Pemda, Telkom, serta Yayasan Pendidikan Telkom," ujar Vice President Public and Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia dalam keterangan resminya, Senin (2/7/2010).

Ditambahkan Eddy Kurnia, bentuk implementasi Broadband Village antara lain merupakan pusat pelatihan internet (Broadband Learning Centre), penyediaan hotspot di titik strategis dan ramai di perbatasan dengan Malaysia, serta website untuk memberdayakan potensi serta komunitas masyarakat melek internet di Sebatik. Melalui Sebatik Broadband Village diharapkan awareness masyarakat Sebatik terhadap penggunaan internet serta pemanfaatannya menjadi terarah dan terutama kaitannya dengan isu perbatasan negara.

Dijelaskan Eddy Kurnia, di kawasan Sebatik dan Nunukan Telkom saat ini telah menghadirkan beberapa layanan komunikasi data dan internet, baik yang bersifat mobile ataupun static yakni Speedy, Flexi, Seluler melalui Telkomsel yang memiliki berbagai fitur dan Value Added Service. Layanan tersebut merupakan layanan teknologi informasi yang dapat mendukung kebutuhan informasi dan telekomunikasi di Sebatik.

Sebatik Broadband Village juga dipersiapkan untuk melayani kebutuhan edukasi dan pembentukkan komunitas melek internet di area perbatasan Indonesia (Kalimantan Timur) dengan Malaysia (Sabah). SBV terdiri dari 3 bagian utama yakni pertama, Sebatik Broadband Center (tempat pembelajaran dan pusat informasi yang berkaitan dengan ICT serta layanan Telkom), Sebatik Broadband Area (titik-titik kawasan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk berinternet). Kedua Sebatik untuk Akses Internet tanpa kabel/wireless) dan ketiga, Sebatik Melek Internet yakni website yang dirancang untuk pembentukkan komunitas masyarakat yang memiliki paradigma ICT sekaligus sebagai pusat informasi daerah Sebatik sebagai daerah perbatasan.

Desain Konsep Perancangan Broadband Village Berbasiskan layanan Broadband Speedy sebagai infrastruktur merupakan fondasi dalam pengimplementasian tiga paket utama dari rancangan Sebatik Broadband Village, dengan layanan Speedy kebutuhan masyarakat akan layanan internet untuk pencarian informasi/berita, messaging (email, chatting), social networking (facebook, twitter), transaksi (e-banking, e-commerce) dan edutainmen (konten pendidikan dan hiburan) di perbatasan dapat tersolusikan.

Aplikasi online berbasis website di Indonesia telah merebak, baik aplikasi sederhana maupun aplikasi untuk keperluan khusus. Aplikasi-aplikasi itu antara lain e-mail, aplikasi chatting, blog, jaring sosial (facebook, friendster,twitter), ebanking, e-commerce, portal perusahaan, cybernews dan aplikasi-aplikasi lainnya.

Semua aplikasi tersebut memberikan kemudahan serta segala informasi yang up to date kepada pengguna tanpa terbatas oleh ruang gerak dan waktu bahkan di garis perbatasan negara sekalipun, selama pengguna terhubung ke jaringan internet global.Segala informasi tentang perkembangan negara Republik Indonesia, mulai dari ekonomi, perdagangan bahkan hingga infotainmen dapat diketahui dengan mengakses internet.

Sebatik adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur. Kecamatan ini terletak di Pulau Sebatik, ujung timur laut Kabupaten Nunukan. Pulau Sebatik sendiri merupakan sebuah pulau yang terbagi menjadi 2 wilayah teritorial, yakni Indonesia (propinsi Kalimantan Timur) dan Malaysia (Sabah).

Kecamatan Sebatik yang menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari 4 desa swasembada (Tanjung Karang, Tanjung Aru, Pancang, dan Sei Nyamuk) dengan jumlah penduduk 20.283 jiwa dan menjadi kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Kabupaten Nunukan. Daerah ini memiliki potensi utama di bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar