Senin, 27 September 2010

Inilah Penyakit Pikun yang Sulit Disembuhkan

PENYAKIT kepikunan biasa disebut Alzheimer’s Disease (AD) atau penyakit alzheimer. Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh seorang psychiatrist and neuropathologist dari Jerman, Dr Alois Alzheimer, pada 1906 dan dinamakan sesuai namanya yaitu penyakit alzheimer atau singkatnya Alzheimer’s. Disebutkan juga sebagai Senile Dementia of the Alzheimer Type(SDAT).
Penyakit alzheimer merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif. Penyakit alzheimer bukannya sejenis penyakit menular. Penyakit alzheimer adalah keadaan di mana daya ingatan seseorang merosot dengan parahnya sehingga pengidapnya tidak mampu mengurus diri sendiri.
Hingga kini, sumber sebenarnya penyakit alzheimer tidak diketahui. Tetapi, penyakit alzheimer bukan hanya disebabkan faktor penuaan. Umur menjadi salah satu faktor dan risikonya berlipat dua setiap lima tahun setelah usia 65 tahun. Bagaimanapun, ilmuwan berpendapat, penyakit alzheimer terkait dengan pembentukan dan perubahan pada sel-sel saraf yang normal menjadi serat.
Hasil bedah pengamatan, syaraf otak penderita alzheimer bukan saja mengerucut, tetapi juga dipenuhi dengan gumpalan protein yang luar biasa yang disebut plak amiloid dan serat yang berbelit- belit (neuro fibrillary).
Publikasi mengenai penyakit alzheimer masih rendah dan banyak orang tidak mengetahui tentang penyakit ini sampai dipublikasikan secara terbuka sendiri oleh bekas Presiden Amerika Serikat yang ke-40, Ronald Reagan dalam suratnya tertanggal 5 November 1994.

Diperkirakan bahwa pada sekitar tahun 1950-an kira-kira 2,5 juta penduduk dunia mengidap penyakit ini. Sementara, sekitar 26,6 juta orang di dunia mengidap penyakit alzheimer pada tahun 2006,dan akan menjadi empat kali lipat pada tahun 2050.
Peningkatan ini ada kaitannya dengan semakin banyak penduduk dunia yang berusia lanjut, di mana masa hidup wanita meningkat hingga umur 80 tahun dan 75 tahun bagi lelaki.
Selain itu, perawatan kesehatan yang lebih baik, tingkat perkawinan menurun, perceraian bertambah, dan mereka yang menikah tetapi tidak banyak anak. Penyakit alzheimer sukar dideteksi sebab banyak yang beranggapan orang tua pelupa adalah sesuatu yang lazim karena faktor usia. Padahal itu mungkin tanda-tanda awal seseorang itu mengidap penyakit alzheimer. Orang yang terkena penyakit ini dapat menjadi agresif, cepat marah, dan kehilangan minat untuk berinteraksi atau hobi yang pernah diminatinya.
Meskipun setiap penderita mengalami penyakit alzheimer dalam cara yang unik, ada banyak gejala umum. Gejala awal yang tampak sering kali dianggap keliru sebagai hal yang berhubungan dengan usia atau manifestasi dari stres. Pada tahap awal, gejala paling sering ditemui adalah hilangnya memori, seperti kesulitan dalam mengingat fakta-fakta yang baru saja terjadi.
Ketika seorang dokter mengetahui seseorang diduga menderita penyakit alzheimer, diagnosis biasanya dikonfirmasi dengan tes-tes penilaian perilaku dan kognitif, diikuti oleh scanotak jika tersedia. Seiring memburuknya gejala penyakit tersebut, termasuk gejala kebingungan, lekas marah dan agresif, mood yang gampang berubah, gangguan bahasa, kehilangan memori jangka panjang, dan kemampuan indera yang semakin merosot.
Secara bertahap, fungsi-fungsi tubuh hilang, yang akhirnya mati. Sulit untuk memperkirkan prognosis individual, karena lamanya penyakit alzheimer bervariasi. Penyakit alzheimer berkembang untuk jangka waktu tertentu sebelum menjadi benar-benar nyata, dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun tanpa terdiagnosa. Rata-rata harapan hidup setelah terdiagnosa sekitar tujuh tahun. Kurang dari 3 persen dari individu-individu hidup lebih dari empat belas tahun setelah diagnosa.
Karena penyakit alzheimer tidak dapat disembuhkan dan bersifat degeneratif, manajemen pasien sangat penting. Peran utama perawatan sering dilakukan oleh pasangan atau keluarga dekat untuk membantu si pasien.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar