Sabtu, 02 Oktober 2010

"Duh, Kulit Bayiku Sensitif Sekali"

ERICKA sempat panik waktu mendapati buah hatinya, Karen (2 bulan) mengalami bercak-bercak merah di kulit. Usut punya usut rupanya kulit Karen termasuk kulit yang sangat sensitif dan tak bisa sembarangan pakai sabun atau shampo. Moms mengalami persoalan serupa? Contek ulasan berikut seputar perawatan bayi berkulit sensitif.

Penyebab Kulit Sensitif

Apa sebetulnya sebab-musabab sehingga bayi memiliki kulit sensitif? Menurut dr. Abraham Arimuko, SpKK dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, perawatan kulit yang salah seperti cara mandi, membersihkan, pemakaian sabun, krim kulit, pakaian/popok/pospak yang tidak sesuai dapat mengakibatkan kulit menjadi sensitif. Atau, bisa pula disebabkan oleh faktor genetik dimana bayi memang memiliki kulit yang sangat sensitif.

Lebih lanjut Abraham menjelaskan, pada bayi yang memiliki kulit sensitif, biasanya jika menggunakan produk yang tidak tepat, maka akan menimbulkan beberapa masalah kulit seperti: kulit akan terlalu kering, timbul ruam, mengelupas, eczema (alergi), bahkan dapat mengalami infeksi kulit.

Tip Merawat Kulit Bayi Sensitif

Sudah tentu Moms tak ingin kulit bayi Anda yang mulus dan tipis itu mengalami masalah seperti di atas, bukan? Berikut ini panduan singkat cara merawatnya:

1. Memandikan:

- Sebaiknya suhu air tidak terlalu panas atau dingin.

- Bersihkan kulit dari kotoran yang menempel seperti sisa makanan, air seni, dan tinja dengan air bersih.

- Mandi dua atau tiga kali sehari bergantung aktivitas dan gerakan anak atau bayi.

- Gunakan sabun khusus bayi yang tidak terlalu keras dan memiliki pH antara 4,5 – 5. Usahakan sabun mengandung emolien, hal ini untuk mencegah terjadinya iritasi pada kulit bayi.

- Selain sabun, bisa juga menggunakan pembersih yang mengandung asam laktat dan laktoserum sehingga dapat mempertahankan pH fisiologis kulit dan melindungi kulit yang sensitif terhadap faktor yang dapat mengiritasi kulit.

- Saat memandikan, bilaslah tubuh bayi dua kali agar benar-benar bersih. Daerah seperti sela jari jemari, ketiak, serta selangkangan, jangan sampai terlewatkan.

- Setiap kali bayi buang air besar, bilas anus dan daerah sekitarnya dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Kalaupun terpaksa menggunakan tisu atau kapas basah, pilihlah tisu basah khusus bayi yang tanpa alkohol.

- Selesai mandi, gunakan handuk lembut agar nyaman di kulit bayi.

- Gunakan pelembab khusus bayi, yang berfungsi untuk mempertahankan atau menambah kandungan air yang terdapat di dalam kulit.

Pakaian dan Popok Bayi:

- Pilih pakaian dan popok berbahan lembut dan tipis dari bahan katun atau campurannya. Hindari bahan nilon yang umumnya membikin bayi gerah.

- Hindari pakaian dan popok yang terlalu ketat.

- Ganti segera bila terkena kotoran.

- Cuci pakaian bayi dengan sabun cair yang lebih ringan dibanding dengan deterjen bubuk. Dikawatirkan bahan deterjen yang tertinggal di baju sangat mungkin akan membuat kulit bayi teriritasi.

- Pewangi pakaian tidak terlalu dianjurkan.

Bahan yang Aman:

- Teliti terlebih dulu: isi, fungsi, cara pemakaian, tanggal produksi, masa kadaluwarsa dan izin POM.

- Jangan gunakan kosmetika bayi secara berlebihan, hal ini akan membuat tersumbatnya pori-pori yang dapat menimbulkan terjadinya ruam.

- Pilihlah sabun mandi khusus untuk bayi yang mengandung zat alami dan dapat mempertahankan pH fisiologi kulit. Selain itu, pilih sabun mandi yang berfungsi untuk melindung kulit sensitif dari faktor iritasi yang menyebabkan kemerahan, gatal, nyeri dan akhirnya infeksi.

- Jangan menggunakan kosmetika yang mengandung alkohol, karena dikhawatirkan akan membuat kulit bayi lebih mudah mengalami iritasi.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar